Jumat, 24 Desember 2010

Aktivitas Bromo Belum Kunjung Stabil

Dampak dari abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Bromo selama dua hari terakhir ini (23 -24 Desember 2010) tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar gunung seperti di Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang, tapi juga dirasakan hingga Sidoarjo, Surabaya hingga Sumenep Madura.
Sejumlah warga terpaksa harus disibukkan dengan berulang kali membersihkan mobil maupun rumahnya yang terkena hujan abu vulkanik Gunung Bromo.
Meski hujan abu vulkanik tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas warga di Sidoarjo, tetapi abu itu membuat warga mengeluarkan tenaga dan dana ekstra untuk membersihkan rumah, kendaraan dan kantor mereka.
"Sudah dua hari ini saya harus mencuci mobil setiap hari," kata salah seorang warga Deltasari, Waru, Sidoarjo, Zakiyah, Kamis.
Hal sama juga dialami warga lainnya di Kecamatan Kota, Kalianget, dan Kepulauan Giligenting, Sumenep, Madura. Salah seorang warga Kecamatan Kota, Hendra mengaku sepeda motor saya yang di parkir di luar kantor Desa Kolor dipenuhi debu yang berwarna kehitaman.
"Sepeda saya penuh dengan debu. Ini sudah terjadi sejak dua hari ini," katanya.
Begitu juga yang dirasakan warga Desa Kalianget Barat, Kalianget, Amar. Ia mengaku setiap setengah jam bersama istrinya bergiliran menyapu teras dan bagian dalam rumah yang dipenuhi debu berwarna kehitaman.
"Saya khawatir hujan debu tersebut membahayakan kesehatan anak-anaknya, makanya kami melarang anak-anak main di luar rumah, karena khawatir debu tersebut membahayakan kesehatan," katanya.
Meski hujan abu sudah merambah ke daerah lain, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga kini belum menaikkan status gunung Bromo dari Siaga ke Awas.
Rusak Infrastruktur
Guyuran hujan abu vulkanik dari Gunung Bromo juga telah merusak infrastruktur kawasan wisata Puncak Penanjakan, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. Jaringan listrik rusak sehingga kawasan Puncak Penanjakan mati total, kemudian jalan menuju ke Puncak Penanjakan juga tertutup abu dan ranting pohon yang tumbang akibat tertimpa hujan abu vulkanik Gunung Bromo.
Hingga Jumat (24/12) sore, belum ada langkah-langkah pembersihan, sehingga jalan terasa licin akibat tertutup debu, apalagi jika turun hujan akan dipastikan tidak bisa dilewati karena jalan menjadi berlumpur dan licin.
Puncak Penanjakan seperti tempat tak ada kehidupan. Semuanya terlihat kusam tertutup debu vulkanik Gunung Bromo. Ranting-ranting dan pohon yang tumbang masih dibiarkan menghalangi jalanan. Sementara Gunung Bromo masih terus menyemburkan abu vulkanik berwarna hitam pekat.
Di Puncak Penanjakan hanya terlihat sejumlah pemilik warung yang berusaha memperbaiki warung dan membersihkan abu yang tertumpuk di atas atap.
Meski di Puncak penanjakan rusak parah akibat hujan abu vulkanik, tapi di kawasan Dingklik hingga ke Tosari relatif aman. Tidak ada hujan abu yang turun di desa-desa di kawasan Tosari.
Hujan abu vulkanik Gunung Bromo hanya turun menimpa mulai kawasan Puncak Penanjakan di Tosari, Puspo, Lumbang, Grati, hingga Nguling di wilayah Pasuruan, serta paling-paling menimpa Cemorolawang, Ngadisari, Sukapura Probolinggo.
Selain itu, imbas dari aktivitas Gunung Bromo tersebut membuat jarak pandangan sangat terbatas khususnya di sekitar jalan raya Probolinggo-Pasuruan. Akibatnya sebagian kendaraan menyalakan lampu saat melintas meski pada siang hari.
Situasi ini dimanfaatkan beberapa warga dengan menjajakan masker bagi pengguna jalan. Itu terlihat di kawasan Kecamatan Tongas, Probolinggo.
Ganggu Penerbangan
PVMBG menyatakan pihaknya sudah mengirim surat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait abu vulkanik Gunung Bromo yang dimungkinkan bisa mengganggu penerbangan.
"Kami sudah mengirim surat ke Kemenhub terkait dengan perkembangan Gunung Bromo saat ini," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi dari PVMBG, Gede Suantika.
Menurut dia, surat berupa rekomendasi yang dikirim ke Kemenhub tersebut berupa laporan otoritas penerbangan terkait meningkatnya aktivitas Gunung Bromo selama sepekan ini.
Namun demikian, lanjut dia, pihakanya tidak membicarakan soal evakuasi penduduk mengingat abu yang dikeluarkan oleh Gunung Bromo itu tidak sebanyak yang dikeluarkan Gunung Merapi.
Bahkan, lanjut dia, kondisi letusannya membesar tapi berdasarkan pertimbangan guguran abunya masih di ambang aman dan belum membahayakan warga sekitar serta material vulkanik berupa kerikil panas hanya jatuh di sekitar kawah.
"Saat ini merupakan letusan sekunder yang terjadi dan masuk dalam fase erupsi serta pertimbangannya material yang dikeluarkan hanya abu dan tidak terlalu serius atau banyak yang dikeluarkan Merapi," ujarnya.
Evakuasi, menurut Gede baru akan dilakukan jika terjadi letusan primer atau letusan yang disertai material bebatuan besar yang melampaui batas aman dan mengenai pemukiman penduduk.
"Kalau sudah terjadi itu baru akan kita naikkan statusnya dan mengevakuasi masyarakat dengan berkoordinasi dengan kepolisian," ujarnya.
Aktivitas Tak Menentu
Aktivitas Gunung Bromo selama sebulan terakhir ini diketahui tidak menentu. Hal itu dikarenakan PVMBG sempat menaikkan status Bromo dari siaga menjadi awas pada akhir November 2010.
Meski status Gunung Bromo diturunkan, namun kepulan asap hitam masih terus terjadi. Bahkan sepekan terakhir ini, hujan abu vulkanik terjadi lagi di Lumajang dan disusul dengan daerah-daerah lainnya di Jatim.
Saat itu, Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi PVMBG Gede Suantika, mengatakan, secara umum intensitas letusan Gunung Bromo yang mulai terjadi sejak 27 November mulai menurun sampai pada 29 November sekitar pukul 20.00 WIB.
"Sisanya tinggal kepulan asap yang ringan yang didominasi oleh uap air dan debu," katanya.
Menurut dia, abu vulkanik yang kemudian disusul hujan abu terjadi pada Senin (29/11) malam dibawa oleh arah angin ke timur laut atau tepatnya dari punjak Cemaralawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan hujan abu mulai Selasa (30/11) pagi berganti arah ke utara atau menuju bukit penanjakan satu atau ke Kabupaten Pasuruan.
Gede menjelaskan bahwa gempa tremor yang berlangsung Senin (29/11) ampilutodonya sampai 15 mm, namun sejak Selasa (30/11) dini hari menurun hingga 4-5 mm.
Begitu juga dengan gempa vulkanik pada 29 November jumlahnya 28 kali, namun pada 30 November terekamnnya hanya sebanyak 6 kali. "Namun untuk amplitudo maksimum gempa vulkahnik 36 mm, tetap besar seperti kemarin," katanya.
Secara keseluruhan, lanjut Gede, intensitas letusan Gunung Bromo sudah menurun. "Dihitung dari amplitudo gempa tremor dari 12 menjadi 5. Sedangkan ketinggian kepulan asapnya dari 800 meter menjadi 300 meter," ujarnya.
Namun demikian, kata Gede, dimungkinkan tetap naik lagi sehingga statusnya tetap awas dan terus menjaga kesiapsiagaan.
Ia mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum melihat potensi letusan Gunung Bromo yang sedahsyat Gunung Merapi. "Dari gejala-gejala yang terjadi, mudah-mudahan kondisi Gunung Bromo konstan seperti ini saja. Kami berharap energi yang dikeluarkan semakin berkurang dan gunung ini kembali stabil," katanya.
Sejak mengalami letusan pada tahun 1981, 1994, 1996, 2000, dan 2004, letusan Gunung Bromo cenderung hanya sampai di wilayah kaldera atau sekitar lautan pasir.
"Saat ini kondisi sekitar Bromo memang masih aman, namun warga tetap diminta waspada," ujarnya.

Selasa, 07 Desember 2010

SBY: Tak Terkalahkan, Tetap Semangat!

Denpasar - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersyukur atas kemenangan tim Merah Putih yang mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 dalam babak penyisihan Piala AFF 2010. Di hadapan ratusan tamu undangan di Istana Tampaksiring, SBY menyatakan sukacitanya.

"Alhamdulillah," kata SBY sesaat setelah pertandingan usai. Hal tersebut dikatakan SBY saat nonton bareng di Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali, Selasa (7/12/2010).

Meski kesebelasan tim nasional tampil kurang maksimal, namun SBY menyatakan kepuasannya karena selama babak penyisihan Indonesia tak terkalahkan.

"Tak terkalahkan, tetap semangat," ujar SBY.

Dari pantauan detikSport, baik Presiden, Ibu Ani ataupun para tamu undangan lain tampak tegang saat pertandingan babak kedua dimulai. Jika SBY tegang tapi tak terlalu bereaksi, justru Ibu Ani yang tampak lebih semangat.

Seringkali Ibu Ani menampilkan raut muka cemas, tegang, juga tertawa riang apalagi saat tim Garuda berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalui tendangan pinalti oleh Bambang Pamungkas.

Keceriaan Ibu Ani tampak makin terlihat saat gol kedua juga diciptakan oleh Bambang Pamungkas. Ruang konferensi Istana Tampaksiring yang mulanya agak sepi sontak riuh. Mereka terus bertepuk tangan dan menjerit-jerit sekenanya.

Usai menang, Presiden pun mendapat ucapan selamat dari para menteri termasuk Panglima TNI dan Kapolri.

"Terimakasih," ujar SBY sambil berlalu meninggalkan ruangan nobar.

Jumat, 03 Desember 2010

Roselle Nganjuk

Cara penggunaan Tumbuhan Sarang Semut




Cara penggunan Sarang Semut adalah sebagai berikut :
  1. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Sarang semut yang sudah disediakan berupa bubuk. Tuangkan satu sendok makan penuh (sekitar 10 g) bubuk tersebut ke dalam panci yang terbuat dari stainless steel (jangan menggunakan panci aluminium, bisa bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas), masak bubuk tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas), Dinginkan hasil rebusan tersebut, Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap diminum. Secara umum, anak-anak usia di bawah 10 tahun diberi minum setengah takaran dewasa dengan dosis penggunaannya adalah: a). untuk penyembuhan: minumlah air hasil rebusan tersebut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh dan setiap takaran obat hanya untuk satu kali pemakaian; b). untuk pencegahan: dapat diminum secara teratur 1-2 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar.
  2. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Potong kecil-kecil “umbi” Sarang Semut yang sudah cukup tua. Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa yang agak pahit. Ekstrak Sarang Semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan. Selain dalam bentuk potongan, Sarang Semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering. Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai tinggal satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja
  3. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Untuk sediaan dalam bentuk kapsul (@500 mg), dosis pengobatan untuk setiap penyakit pada umumnya 1-2 kapsul sekali minum, 3x sehari, untuk meningkatkan ASI 2 x 1 kapsul sehari dan untuk stamina, 2 x 1 kapsul sehari.
  4. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus Sarang Semut yang masih segar sebanyak kurang lebih 200gram dengan 3 liter air sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin selama sebulan, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kira-kira 3 kali sampai airnya menjadi putih/tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  5. <!--[if !supportLists]--> Rebus 3-4 potong Sarang Semut dengan 3 gelas air selama 15 menit, kemudian saring dan minum 2 x kali sehari (pagi dan malam) selama paling tidak sebulan dan bisa direbus ulang sampai airnya bening kemudian diganti dengan yan<!--[endif]-->g baru lagi.
  6. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus 1 sendok makan bubuk sarang semut dalam 2 gelas hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  7. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus 50 Gram Sarang Semut segar dalam 2 liter air sampai mendidih, lalu saring, Diminum rutin 1 bulan 1 kali sehari.
  8. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Cuci bersih kemudian rebus Sarang Semut sebanyak kurang lebih 100 gram dengan 1,5 liter air selama 10-15 menit. kemudian disaring lalu diminum secara rutin, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kurang lebih 6 kali sampai airnya menjadi putih & tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1).

Tumbuhan Sarang Semut


Tumbuhan Sarang Semut (myrmecodia jack) banyak tumbuh di Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York sampai ke Kepulauan Solomon. Di Papua populasi Sarang Semut sangat banyak karena daerahnya sebagian besar dataran tinggi, tempat yang sangat cocok tumbuhan Sarang Semut, yaitu di atas 600 m dpl. Satu tumbuhan Sarang Semut selalu dihuni oleh satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan Sarang Semut, tapi yang dipakai untuk pengobatan adalah spesies myrmecodia pendens dan Myrmecodia tuberosa. Jenis ini banyak tumbuh di daerah Wamena, Papua.
Sarang Semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar, yang sejak dari biji berkecambah, batang bagian bawahnya menggelembung dengan sendirinya. Dalam beberapa bulan, di dalam batang terbentuk rongga-rongga yang cukup kompleks mirip sarang semut. Rongga-rongga itu pada akhirnya menarik perhatian semut-semut jenis tertentu ( 3 jenis semut Irydomyrmex ) untuk datang dan membentuk koloni di dalamnya.
Di sinilah timbul simbiosis mutualisme, dimana tumbuhan menyediakan tempat tinggal serta nutrisi bagi koloni semut tersebut dan sebagai imbalannya semut-semut tersebut memberikan perlindungan terhadap hewan pemakan tumbuhan (herbivora) seperti ulat dan juga menyediakan pupuk organik bagi tanaman dalam bentuk debris(limbah) semut.
Penyakit yang dapat disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti :
  1. Kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas seperti kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
  2. Gangguan jantung terutama jantung koroner.
  3. Stroke ringan maupun berat.
  4. Ambeien ( wasir )
  5. Benjolan-benjolan pada payudara.
  6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate.
  7. Haid dan keputihan.
  8. Memperlancar peredaran darah.
  9. Migren ( sakit kepala sebelah ).
  10. Penyakit paru-paru ( TBC ).
  11. Rematik ( encok ).
  12. Gangguan alergi hidung, mimisen, bersin-bersin.
  13. Sakit maag.
  14. Asam urat.
  15. Sakit tulang/keropos tulang
  16. Pegal-pegal
  17. Nyeri otot
  18. Tukak lambung
  19. Gula darah ( diabetes )
  20. HIV/AIDS
  21. Herpes
  22. Diare
  23. Asma
  24. Katarak
Kecuali itu masih banyak manfaat lain dari Sarang Semut, antara lain :
  1. Melancarkan dan meningkatkan ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
  2. Meningkatkan gairah seksual.
  3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Kandungan Tumbuhan Sarang Semut
Menurut hasil penelitian para ahli, tumbuhan ajaib ini memiliki kandungan senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Zat-zat tersebut dibutuhkan tanaman ini untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan dirinya terhadap serangan dari luar.
Flavonoid adalah jenis senyawa bahan alam yang merupakan bagian dari senyawa fenolik, yang banyak membentuk pigmen tumbuhan. Bagi tubuh manusia, flavonoid adalah zat yang dibutuhkan untuk diet kesehatan. Tubuh membutuhkan flavonoid sebagai antioksidan yang sangat berguna mencegah kanker. Dengan adanya flavonoid di dalam tubuh, banyak struktur sel terlindungi. Bila dipadukan dengan vitamin C, flavonoid bermanfaat untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah keropos tulang, berfungsi sebagai antibiotik dan antiinflamasi.
Flavonoid juga terbukti dapat mengganggu efektivitas mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan sebagai antivirus, seperti virus HIV (penyebab penyakit AIDS) dan herpes. Flavonoid juga dapat mencegah dan mengobati asma, katarak, diabetes, encok (rematik), migren, wasir, dan radang jaringan ikat penyangga akar gigi, serta sebagai pencegah dan mengobati kanker.
Karena itu, tumbuhan Sarang Semut memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai jenis kanker atau tumor, tuberkulosis, serta encok (rematik) karena tumbuhan ini mengandung flavonoid. Selain itu, tumbuhan Sarang Semut mengandung zat lain, yaitu tanin.
Tanin biasa dipakai untuk menyamak kulit. Tanin juga bisa berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir dan mimisan. Karena mengandung tanin, tumbuhan Sarang Semut terbukti dapat mengobati wasir dan mimisan.
Selain itu, tumbuhan epifit ini juga mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lain seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium. Manfaat kalsium bagi tubuh sangat besar, karena kalsium dapat membantu kinerja jantung, denyut saraf, dan membantu proses pembekuan darah. Zat besi bermanfaat untuk membentuk hemoglobin, mengirim oksigen ke semua bagian tubuh dan memicu produksi enzim. Fosfor berguna untuk menyerap kalsium dan memproduksi tenaga.
Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls saraf. Kalium adalah zat dibutuhkan untuk membantu ritme kerja jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam basa. Keberadaan seng berguna untuk sintesis protein, fungsi seksual, penyimpan insulin, metabolisme karbohidrat dan menyembuhkan luka. Lalu magnesium bermanfaat untuk membuat tulang, hati, dan otot, berfungsi baik.

Bertanam Okra


Okra masih belum banyak yang mengenalnya, juga belum banyak yang menanam, maka dari itu harganya masih cukup mahal. Di pasar masih jarang di jumpai, tapi kalau masuk swalayan pasti kita lihat dengan berbagai ukuran. Bentuknya mirip dengan Oyong atau Gambas, tapi Okra agak berlendir dan enak dimakan sebagai sayuran segar. Di Jepang namanya Okura dan biasa dijadikan makanan pelengkap, makanya hanya butuh beberapa Okra saja untuk dipotong-potong dan dicocol dengan kecap dan dimakan bersama nasi hangat. Di Indonesia biasanya Okra dimakan sebagai lalapan, sayur kari, sup, asem-asem, oseng-oseng, gado-gado, campuran mie goreng, campuran Cap Jay.maupun pie isi Okra.
Okra tumbuh baik di dataran tinggi, 600 meter dpl keatas, namun di dataran rendah juga dapat tmbuh dan berbuah, hanya saja umurnya lebih pendek dan produksinya lebih rendah.
Menanam Okra tidak sulit, tanah diolah, diberi pupuk kandang 40 kg per 100 M persegi dan ditambahkan kapur dolomite 20 kg per 100 M persegi agar PH yang diinginkan dapat sesuai. Pupuk kandang bisa diganti dengan NPK sebanyak 25-30 kg.
Okra ditanam melalui biji, langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 biji setiap lubang dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Setelah tumbuh diperjarang hingga tinggal 2-3 batang per lubang, tentunya ditinggalkan yang baik-baik saja.
Pada musim kemarau disiram sesuai kebutuhan tanaman, bisa tiap hari atau seminggu dua kali tergantung kondisi tanah dan tanaman. Pemupukan susulan diperlukan apabila kondisi tanaman memang memerlukannya, jadi tidak mutlak, yang penting penyiangan.
Biasanya umur 2 bulan buahnya sudah mulai bisa dipanen dan dilakukan bisa setiap 2 hari sekali, tergantung kondisi buah, karena kalau terlalu tua kualitasnya menjadi kurang bagus, tapi kalau terlalu muda buahnya masih kecil-kecil, jadi disesuaikan dengan permintaan pasar, biasanya kurang lebih sepanjang 7 cm. Okra yang baru dipanen dan disimpan di tempat sejuk dan kering biasanya dapat bertahan selama seminggu.
Okra yang akan dijadikan benih dibiarkan tua dan kering di pohon, setelah itu dipetik dan dikeluarkan bijinya yang langsung bisa ditanam atau dikeringkan dulu.
Apabila terserang hama bisa disemprot dengan insektisida sesuai dengan petunjuk penggunaan pada botol insektisida. Dan kalau terserang jamur dapat disemprot dengan fungsidida sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

 

 

 

 

 

 

 

Bertanam asparagus


Tanaman ini asli Eropa dan Asia. Ditemukan tumbuh liar di Eropa, Afrika Barat Laut, Asia ke Timur sampai Iran. Dibudidayakan lebih dari 2000 tahun lalu dan digunakan sebagai makanan dan obat-obatan oleh bangsa Yunani dan Roma. Ada dua jenis rebung Asparagus, yaitu yang berwarna putih dan yang berwarna hijau. Bagian yang dikonsumsi adalah rebung muda. Asparagus penghasil rebung, sebenarnya juga sudah sejak jaman Belanda tumbuh di kawasan dataran tinggi, namun fungsinya untuk dipanen daunnya sebagai tanaman hias. Sebenarnya, Asparagus yang ditanam untuk diambil daunnya, adalah jenis Asparagus setactus yang marambat. Asparagus jenis ini banyak ditanam di teras rumah dan dirambatkan dengan tali, kawat atau kayu. Selain itu masih ada Asparagus densiflorus dan Asparagus umbellatus yang banyak dijadikan elemen taman karena bentuk tajuknya yang tebal dan indah mirip ekor tupai. Juga Asparagus falcatus yang daunnya besar-besar hingga sepintas tidak tampak sebagai Asparagus. Asparagus setaceus ini disebut juga dengan Asparagus officinalis yang merupakan tanaman penghasil rebung. Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis), merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah (rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun. Daun Asparagus berbentuk jarum. Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara. Namun tinggi tanaman hanya sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm. Di Indonesia, Asparagus cocok dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian antara 600 sd. 1700 m. dpl. Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 5 tahap, yaitu :
1. Perendaman benih
Asparagus berbuah buni berbentuk bulat dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis. Biji Asparagus berwarna hitam dengan kulit biji sangat keras. Untuk mempercepat perkecambahan perlu dilakukan perendaman biji dalam air dingin ( suhu 27° C) yang dicampur dengan zat perangsang tumbuh (ZPT), selama 24 – 48 jam. Selama itu air rendaman diganti 2 -3 kali untuk menjaga suhu serta ketersediaan oksigen. Dengan perendaman demikian, perkecambahan benih bisa berlangsung lebih cepat, dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang. Setelah 24 – 48 jam perendaman, benih ditiriskan.

2. Persemaian
Lahan persemaian dipilih lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman Asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Tanah diolah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Benih disemai dengan jarak 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya. Perkecambahan benih bisa 2-6 minggu tergantung suhu, kelembaban tanah dan kedalaman tanam. Pada suhu di bawah 20o C, perkecambahan berlangsung sangat lambat.
3. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.
4. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.
5. Seleksi dan Pencabutan benih
Pemindahan bibit dari pembibitan ke lapangan umur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
Pengolahan Tanah di lahan pertanaman
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm untuk tempat tanaman dan jarak antar parit 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.
Penanaman
Jarak tanam di lapangan 40 – 50 cm. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Caranya, kira-kira sebulan setelah tanam, pembumbunan awal dimulai, tidak perlu tinggi-tinggi, tapi sedikit demi sedikit disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Pembumbunan dilakukan setiap 2 – 4 minggu sekali, sehingga lama kelamaan setelah umur 9 bulan, tempat tanaman yang semula berupa parit, sekarang berubah menjadi guludan, sebaliknya yang semula guludan berubah menjadi parit dan tanaman tingginya sudah mencapai 1 M. Semula dalamnya parit 30 cm, tingginya guludan 30 cm, setelah dibumbun, akar asparagus akan terbenam sedalam 60 cm, ini merupakan ukuran panjangya rebung asparagus yang dipanen. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan air. Pembumbunan dilakukan sekaligus dengan penyiangan dan pemanenan rebung.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang saja, selebihnya dipotong sebagai rebung asparagus.. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit. Rebung baru bisa dinikmati setelah berumur 8-9 bulan atau 2-3 bulan setelah pemindahan dari pembibitan.
3. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Leb) setinggi setengah dari tinggi guludan, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang. Pengairan pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
4. Pemupukan susulan
Pemupukan dilakukan secara top dressing dengan N dan K tinggi, P rendah. Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.
5. Pengelolaan hama dan penyakit
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).
Panen
Panen dapat dilakukan mulai umur 8-9 bulan atau 2 – 3 bulan setelah pemindahan. Panen dilakukan dengan memotong rebung dan kemudian menimbun kembali sekeliling tanaman dengan tanah/kompos. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Pemanenan daun Asparagus (juga rebungnya), dilakukan dengan interval 1 sd. 1,5 bulan di kawasan tropis, sementara di kawasan sub tropis antara 1,5 sd. 2 bulan. Biasanya sampai dengan umur 9 bulan rebungnya masih kecil-kecil dan produksinya hanya 10 kg per hektar. Tapi apabila sudah berumur 2,5 – 4 tahun produksi sudah 50 kg per hektar. Jika panen pertama dilakukan pada umur 3 bulan setelah pemindahan, maka penen kedua pada umur 4 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan kelima dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bertanam Pare Chu Mi

Pare Chu Mi disebut juga pare Taiwan, buahnya besar berwarna putih kekuningan, kulit tidak rata tapi halus dan rasa pahitnya hampir tidak ada. Berat buahnya bisa mencaopai 1,5 kg per buah, atau tiga sampai empat kali lipat Pare biasa. Bertanam pare tidak sulit, perlu disemai lebih dulu. Cari polybg atau kantong plastic yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25 cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Masukkan biji pare masing-masing polybag 1 biji, tutup dengan tanah dan disiram setiap hari.
Lahan yang akan ditanami dicangkul dulu, agar gembur, kemudian dibuat bedengan kurang lebih 2,5 x 10 M atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Antara bedengan satu dengan yang lain diberi jarak 75 cm dengan kedalaman 30 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang-lubang calon tanaman dengan jarak 250 x 75 Cm dengan ukuran lubang 40 x 40 x 40 Cm.
Setelah lubang dibiarkan kurang lebih 3 hari, lubang diisi dengan pupuk dasar, yang terdiri dari 1 kaleng kompos atau pupuk kandang, 2 sendok makan TSP dan 1 sendok makan ZK.
Bibit yang ditanam, dipilih yang sudah berdaun 3 helai, nampak subur dan sehat,. Bibit dilepas dari plastiknya, dimasukkan dalam lubang tanam kemudian ditimbun tanah secukupnya, lalu disiram sehari 2 kali apabila tidak ada hujan.
Setelah tanaman umur 2-3 minggu perlu dibuat rambatan. Tiang rambatan ditanam dengan jarak 0,5 M di sepanjang bedengan. Antara tiang yang satu dengan tiang lainnya diberi kayu-kayu atau bambu-bambu untuk rambatan. Bambu atau kayu tadi dipasang horizontal dengan jarak 0,25 M.
Pemupukan susulan diberikan setiap 2 minggu sekali setelah tanam, sampai tanaman umur 4 bulan. Pupuk susulan terdiri dari TSP dan ZK dengan ukuran setengah dari pupuk dasar dalam setiap kali memupuk.
Perawatan selanjutnya yang penting adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan terutama membersihkan dari tanaman pengganggu, sedangkan pemangkasan dilaksanakan setelah tanaman sepanjang 3 – 4 M. Tunas-tunas yang tumbuh diatas batang sepanjang 3-4 M perlu dipangkas karena kurang produktif. Batang pokok dibiarkan tumbuh lurus ke atas, sedangkan tunas yang tumbuh ke samping diatur dirambatkan ke kiri dan kanan sehingga memenuhi bidang rambatan.
Pada umur 1,5 bulan tanaman sudah mulai berbunga, tidak lama kemudian tumbuh buah muda, saat ini kita mulai mempersiapkan kertas ata plastic untuk membungkus buah agar tidak diserang lalat buah. Pembungkus ini bagian bawah tetap terbuka untuk menjaga peredaran udara supaya tidak busuk.
Hama Pare yang sering mengganggu adalah Ulat dan Kutu daun, dan hama ini bisa ditanggulangi dengan menyeprotkan inesktisida misalnya Diazinon atau lainnya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
Mulai tanaman umur 2,5 bulan buah-buah sudah bisa dipetik sampai kurang lebih umur 6 bulan. Pemetikan dilaksanakan setiap 3-6 hari sekali, jangan sampai tua benar agar enak dijadikan sayur. Biasanya setiap batang dapat menghasilkan 10 kg buah dengan berat 0,5 – 1 kg per buah.
Apabila buah Pare akan dijadikan benih, harus dipertahankan di batang sampai tua benar, warna kulitnya sudah kuning, apabila dibelah biji-bijinya berwana kemerahan, per buah kurang lebih ada 25-45 biji. Biji-biji diambil, diangin-anginkan, dicampur dengan abu dapur kemudian disimpan dalam kaleng atau botol.

Kamis, 02 Desember 2010

Timnas Terima Ucapan Selamat Dari Presiden

PSSI belum memperoleh kabar kemungkinan kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan pada Sabtu (4/12) malam untuk menyaksikan secara langsung pertandingan antara timnas Indonesia melawan Laos di babak penyisihan AFF Suzuki Cup 2010.

"Kita belum dapat informasi apa-apa dari Istana," ungkap Sekjen PSSI Nugraha Besoes, Kamis (2/12) siang di Senayan.

Menurut Nugraha Besoes, biasanya pihak rumah tangga menghubunginya ihwal kesediaan atau keinginan RI-1 untuk menyaksikan pertandingan timnas. Yang jelas, PSSI sendiri sudah sejak jauh-jauh hari menyampaikan adanya babak penyisihan AFF Suzuki Cup di Indonesia ini kepada berbagai pihak berkompeten, termasuk Kemenegpora, yang tentunya melaporkannya kepada Presiden.

Presiden SBY terakhir menyaksikan pertandingan timnas Indonesia saat menghadapi Uruguay, Oktober lalu. Presiden yang disertai Ibu Ani Yudhoyono sempat berdiri dari kursinya ketika timnas Indonesia berhasil mencetak gol, walau akhirnya pertandingan itu dimenangkan oleh Uruguay dengan skor 7-1.

Tadi malam, Presiden SBY menyaksikan pertandingan antara timnas Indonesia dengan Malaysia melalui tayangan langsung RCTI di Istana Negara. Seusai pertandingan yang dimenangkan Indonesia 5-1 itu, Presiden langsung mengucapkan selamat melalui Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang menonton langsung pertandingan tersebut di SUGBK.

"Pak Presiden menyaksikan pertandingan Piala AFF antara Indonesia melawan Malaysia melalui televisi di Istana," kata Menpora seperti dilansir situs resmi Kemenpora selepas pertandingan.

Presiden SBY juga berharap agar semangat dan pola permainan tinggi yang telah dipertontonkan dengan bagus, terus dijaga untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Kepada pemain dan seluruh anggota tim Indonesia diharapkan untuk menjaga semangat dan kekompakan tim.

"Wajar Bepe Dibangkucadangankan"

Striker tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas hanya sejenak merasakan kemenangan 5-1 bersama rekan-rekannya saat melumat Malaysia di babak penyisihan Grup A Piala AFF, Rabu malam, 1 Desember 2010. Bepe--nama sapaannya--sengaja dibangkucadangankan dan cuma bermain selama delapan menit di penghujung babak kedua. Ketimbang menjadikan Bepe sebagai starter, pelatih Alfred Riedl lebih mempercayai duet Cristian 'El Loco' Gonzales dan Irfan Bachdim. Beberapa waktu lalu Riedl beralasan kalau Bepe sudah berpengalaman dengan timnas, sehingga ia memberi kesempatan pada Gonzales-Bachdim untuk dijadikan pilihan utama.
"Bambang memang cuma bermain selama delapan menit, tapi kalau soal dia dibangkucadangankan itu wajar karena setiap pelatih punya pertimbangan dan sudut pandang sendiri soal pemain," kata pelatih Persija--klub yang kini dibela Bepe--Rahmad Darmawan, kepada VIVAnews, Kamis, 2 Desember 2010.
"Kita harus menghargai apa keputusan pelatih karena mereka yang setiap hari tahu perkembangan pemainnya," tambahnya.
Selain Bepe, ada dua pemain Persija yang juga dimainkan dalam laga itu, yakni Mohammad Nasuha dan Tony Sucipto yang menggantikan Ahmad Bustomi di menit 74. Rahmad bangga melihat penampilan dua anak asuhnya itu. Apalagi Nasuha berperan besar dalam gol pertama Indonesia.
Nasuha berhasil mengecoh pemain Malaysia Mohd Asraruddin Putra Bin Omar yang akhirnya malah menceploskan gol ke jalanya sendiri. Itu membuat kedudukan jadi imbang 1-1 sekaligus melecut semangat El Loco dan kawan-kawan.
"Sejauh ini kontribusi Nasuha cukup signifikan, dia juga menciptakan satu assist yang menghasilkan gol ketiga," puji Rahmad. "Peran Tony yang menggantikan Ahmad Bustomi juga cukup baik karena bisa menjaga keseimbangan lini tengah. Di saat beberapa pemain terlihat lelah, Tony bisa jadi solusi yang baik." (kd)

Rabu, 01 Desember 2010

Roselle Nganjuk Cara penggunaan Tumbuhan Sarang Semut


Cara penggunan Sarang Semut adalah sebagai berikut :
  1. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Sarang semut yang sudah disediakan berupa bubuk. Tuangkan satu sendok makan penuh (sekitar 10 g) bubuk tersebut ke dalam panci yang terbuat dari stainless steel (jangan menggunakan panci aluminium, bisa bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas), masak bubuk tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas), Dinginkan hasil rebusan tersebut, Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap diminum. Secara umum, anak-anak usia di bawah 10 tahun diberi minum setengah takaran dewasa dengan dosis penggunaannya adalah: a). untuk penyembuhan: minumlah air hasil rebusan tersebut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh dan setiap takaran obat hanya untuk satu kali pemakaian; b). untuk pencegahan: dapat diminum secara teratur 1-2 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar.
  2. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Potong kecil-kecil “umbi” Sarang Semut yang sudah cukup tua. Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa yang agak pahit. Ekstrak Sarang Semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan. Selain dalam bentuk potongan, Sarang Semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering. Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai tinggal satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja
  3. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Untuk sediaan dalam bentuk kapsul (@500 mg), dosis pengobatan untuk setiap penyakit pada umumnya 1-2 kapsul sekali minum, 3x sehari, untuk meningkatkan ASI 2 x 1 kapsul sehari dan untuk stamina, 2 x 1 kapsul sehari.
  4. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus Sarang Semut yang masih segar sebanyak kurang lebih 200gram dengan 3 liter air sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin selama sebulan, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kira-kira 3 kali sampai airnya menjadi putih/tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  5. <!--[if !supportLists]--> Rebus 3-4 potong Sarang Semut dengan 3 gelas air selama 15 menit, kemudian saring dan minum 2 x kali sehari (pagi dan malam) selama paling tidak sebulan dan bisa direbus ulang sampai airnya bening kemudian diganti dengan yan<!--[endif]-->g baru lagi.
  6. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus 1 sendok makan bubuk sarang semut dalam 2 gelas hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  7. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Rebus 50 Gram Sarang Semut segar dalam 2 liter air sampai mendidih, lalu saring, Diminum rutin 1 bulan 1 kali sehari.
  8. <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Cuci bersih kemudian rebus Sarang Semut sebanyak kurang lebih 100 gram dengan 1,5 liter air selama 10-15 menit. kemudian disaring lalu diminum secara rutin, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kurang lebih 6 kali sampai airnya menjadi putih & tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1).

Tumbuhan Sarang Semut


Tumbuhan Sarang Semut (myrmecodia jack) banyak tumbuh di Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York sampai ke Kepulauan Solomon. Di Papua populasi Sarang Semut sangat banyak karena daerahnya sebagian besar dataran tinggi, tempat yang sangat cocok tumbuhan Sarang Semut, yaitu di atas 600 m dpl. Satu tumbuhan Sarang Semut selalu dihuni oleh satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan Sarang Semut, tapi yang dipakai untuk pengobatan adalah spesies myrmecodia pendens dan Myrmecodia tuberosa. Jenis ini banyak tumbuh di daerah Wamena, Papua.
Sarang Semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar, yang sejak dari biji berkecambah, batang bagian bawahnya menggelembung dengan sendirinya. Dalam beberapa bulan, di dalam batang terbentuk rongga-rongga yang cukup kompleks mirip sarang semut. Rongga-rongga itu pada akhirnya menarik perhatian semut-semut jenis tertentu ( 3 jenis semut Irydomyrmex ) untuk datang dan membentuk koloni di dalamnya.
Di sinilah timbul simbiosis mutualisme, dimana tumbuhan menyediakan tempat tinggal serta nutrisi bagi koloni semut tersebut dan sebagai imbalannya semut-semut tersebut memberikan perlindungan terhadap hewan pemakan tumbuhan (herbivora) seperti ulat dan juga menyediakan pupuk organik bagi tanaman dalam bentuk debris(limbah) semut.
Penyakit yang dapat disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti :
  1. Kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas seperti kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
  2. Gangguan jantung terutama jantung koroner.
  3. Stroke ringan maupun berat.
  4. Ambeien ( wasir )
  5. Benjolan-benjolan pada payudara.
  6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate.
  7. Haid dan keputihan.
  8. Memperlancar peredaran darah.
  9. Migren ( sakit kepala sebelah ).
  10. Penyakit paru-paru ( TBC ).
  11. Rematik ( encok ).
  12. Gangguan alergi hidung, mimisen, bersin-bersin.
  13. Sakit maag.
  14. Asam urat.
  15. Sakit tulang/keropos tulang
  16. Pegal-pegal
  17. Nyeri otot
  18. Tukak lambung
  19. Gula darah ( diabetes )
  20. HIV/AIDS
  21. Herpes
  22. Diare
  23. Asma
  24. Katarak
Kecuali itu masih banyak manfaat lain dari Sarang Semut, antara lain :
  1. Melancarkan dan meningkatkan ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
  2. Meningkatkan gairah seksual.
  3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Kandungan Tumbuhan Sarang Semut
Menurut hasil penelitian para ahli, tumbuhan ajaib ini memiliki kandungan senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Zat-zat tersebut dibutuhkan tanaman ini untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan dirinya terhadap serangan dari luar.
Flavonoid adalah jenis senyawa bahan alam yang merupakan bagian dari senyawa fenolik, yang banyak membentuk pigmen tumbuhan. Bagi tubuh manusia, flavonoid adalah zat yang dibutuhkan untuk diet kesehatan. Tubuh membutuhkan flavonoid sebagai antioksidan yang sangat berguna mencegah kanker. Dengan adanya flavonoid di dalam tubuh, banyak struktur sel terlindungi. Bila dipadukan dengan vitamin C, flavonoid bermanfaat untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah keropos tulang, berfungsi sebagai antibiotik dan antiinflamasi.
Flavonoid juga terbukti dapat mengganggu efektivitas mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan sebagai antivirus, seperti virus HIV (penyebab penyakit AIDS) dan herpes. Flavonoid juga dapat mencegah dan mengobati asma, katarak, diabetes, encok (rematik), migren, wasir, dan radang jaringan ikat penyangga akar gigi, serta sebagai pencegah dan mengobati kanker.
Karena itu, tumbuhan Sarang Semut memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai jenis kanker atau tumor, tuberkulosis, serta encok (rematik) karena tumbuhan ini mengandung flavonoid. Selain itu, tumbuhan Sarang Semut mengandung zat lain, yaitu tanin.
Tanin biasa dipakai untuk menyamak kulit. Tanin juga bisa berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir dan mimisan. Karena mengandung tanin, tumbuhan Sarang Semut terbukti dapat mengobati wasir dan mimisan.
Selain itu, tumbuhan epifit ini juga mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lain seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium. Manfaat kalsium bagi tubuh sangat besar, karena kalsium dapat membantu kinerja jantung, denyut saraf, dan membantu proses pembekuan darah. Zat besi bermanfaat untuk membentuk hemoglobin, mengirim oksigen ke semua bagian tubuh dan memicu produksi enzim. Fosfor berguna untuk menyerap kalsium dan memproduksi tenaga.
Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls saraf. Kalium adalah zat dibutuhkan untuk membantu ritme kerja jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam basa. Keberadaan seng berguna untuk sintesis protein, fungsi seksual, penyimpan insulin, metabolisme karbohidrat dan menyembuhkan luka. Lalu magnesium bermanfaat untuk membuat tulang, hati, dan otot, berfungsi baik.

Bertanam Okra


Okra masih belum banyak yang mengenalnya, juga belum banyak yang menanam, maka dari itu harganya masih cukup mahal. Di pasar masih jarang di jumpai, tapi kalau masuk swalayan pasti kita lihat dengan berbagai ukuran. Bentuknya mirip dengan Oyong atau Gambas, tapi Okra agak berlendir dan enak dimakan sebagai sayuran segar. Di Jepang namanya Okura dan biasa dijadikan makanan pelengkap, makanya hanya butuh beberapa Okra saja untuk dipotong-potong dan dicocol dengan kecap dan dimakan bersama nasi hangat. Di Indonesia biasanya Okra dimakan sebagai lalapan, sayur kari, sup, asem-asem, oseng-oseng, gado-gado, campuran mie goreng, campuran Cap Jay.maupun pie isi Okra.
Okra tumbuh baik di dataran tinggi, 600 meter dpl keatas, namun di dataran rendah juga dapat tmbuh dan berbuah, hanya saja umurnya lebih pendek dan produksinya lebih rendah.
Menanam Okra tidak sulit, tanah diolah, diberi pupuk kandang 40 kg per 100 M persegi dan ditambahkan kapur dolomite 20 kg per 100 M persegi agar PH yang diinginkan dapat sesuai. Pupuk kandang bisa diganti dengan NPK sebanyak 25-30 kg.
Okra ditanam melalui biji, langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 biji setiap lubang dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Setelah tumbuh diperjarang hingga tinggal 2-3 batang per lubang, tentunya ditinggalkan yang baik-baik saja.
Pada musim kemarau disiram sesuai kebutuhan tanaman, bisa tiap hari atau seminggu dua kali tergantung kondisi tanah dan tanaman. Pemupukan susulan diperlukan apabila kondisi tanaman memang memerlukannya, jadi tidak mutlak, yang penting penyiangan.
Biasanya umur 2 bulan buahnya sudah mulai bisa dipanen dan dilakukan bisa setiap 2 hari sekali, tergantung kondisi buah, karena kalau terlalu tua kualitasnya menjadi kurang bagus, tapi kalau terlalu muda buahnya masih kecil-kecil, jadi disesuaikan dengan permintaan pasar, biasanya kurang lebih sepanjang 7 cm. Okra yang baru dipanen dan disimpan di tempat sejuk dan kering biasanya dapat bertahan selama seminggu.
Okra yang akan dijadikan benih dibiarkan tua dan kering di pohon, setelah itu dipetik dan dikeluarkan bijinya yang langsung bisa ditanam atau dikeringkan dulu.
Apabila terserang hama bisa disemprot dengan insektisida sesuai dengan petunjuk penggunaan pada botol insektisida. Dan kalau terserang jamur dapat disemprot dengan fungsidida sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

 

 

 

 

 

 

 

Bertanam asparagus


Tanaman ini asli Eropa dan Asia. Ditemukan tumbuh liar di Eropa, Afrika Barat Laut, Asia ke Timur sampai Iran. Dibudidayakan lebih dari 2000 tahun lalu dan digunakan sebagai makanan dan obat-obatan oleh bangsa Yunani dan Roma. Ada dua jenis rebung Asparagus, yaitu yang berwarna putih dan yang berwarna hijau. Bagian yang dikonsumsi adalah rebung muda. Asparagus penghasil rebung, sebenarnya juga sudah sejak jaman Belanda tumbuh di kawasan dataran tinggi, namun fungsinya untuk dipanen daunnya sebagai tanaman hias. Sebenarnya, Asparagus yang ditanam untuk diambil daunnya, adalah jenis Asparagus setactus yang marambat. Asparagus jenis ini banyak ditanam di teras rumah dan dirambatkan dengan tali, kawat atau kayu. Selain itu masih ada Asparagus densiflorus dan Asparagus umbellatus yang banyak dijadikan elemen taman karena bentuk tajuknya yang tebal dan indah mirip ekor tupai. Juga Asparagus falcatus yang daunnya besar-besar hingga sepintas tidak tampak sebagai Asparagus. Asparagus setaceus ini disebut juga dengan Asparagus officinalis yang merupakan tanaman penghasil rebung. Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis), merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah (rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun. Daun Asparagus berbentuk jarum. Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara. Namun tinggi tanaman hanya sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm. Di Indonesia, Asparagus cocok dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian antara 600 sd. 1700 m. dpl. Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 5 tahap, yaitu :
1. Perendaman benih
Asparagus berbuah buni berbentuk bulat dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis. Biji Asparagus berwarna hitam dengan kulit biji sangat keras. Untuk mempercepat perkecambahan perlu dilakukan perendaman biji dalam air dingin ( suhu 27° C) yang dicampur dengan zat perangsang tumbuh (ZPT), selama 24 – 48 jam. Selama itu air rendaman diganti 2 -3 kali untuk menjaga suhu serta ketersediaan oksigen. Dengan perendaman demikian, perkecambahan benih bisa berlangsung lebih cepat, dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang. Setelah 24 – 48 jam perendaman, benih ditiriskan.

2. Persemaian
Lahan persemaian dipilih lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman Asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Tanah diolah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Benih disemai dengan jarak 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya. Perkecambahan benih bisa 2-6 minggu tergantung suhu, kelembaban tanah dan kedalaman tanam. Pada suhu di bawah 20o C, perkecambahan berlangsung sangat lambat.
3. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.
4. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.
5. Seleksi dan Pencabutan benih
Pemindahan bibit dari pembibitan ke lapangan umur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
Pengolahan Tanah di lahan pertanaman
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm untuk tempat tanaman dan jarak antar parit 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.
Penanaman
Jarak tanam di lapangan 40 – 50 cm. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Caranya, kira-kira sebulan setelah tanam, pembumbunan awal dimulai, tidak perlu tinggi-tinggi, tapi sedikit demi sedikit disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Pembumbunan dilakukan setiap 2 – 4 minggu sekali, sehingga lama kelamaan setelah umur 9 bulan, tempat tanaman yang semula berupa parit, sekarang berubah menjadi guludan, sebaliknya yang semula guludan berubah menjadi parit dan tanaman tingginya sudah mencapai 1 M. Semula dalamnya parit 30 cm, tingginya guludan 30 cm, setelah dibumbun, akar asparagus akan terbenam sedalam 60 cm, ini merupakan ukuran panjangya rebung asparagus yang dipanen. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan air. Pembumbunan dilakukan sekaligus dengan penyiangan dan pemanenan rebung.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang saja, selebihnya dipotong sebagai rebung asparagus.. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit. Rebung baru bisa dinikmati setelah berumur 8-9 bulan atau 2-3 bulan setelah pemindahan dari pembibitan.
3. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Leb) setinggi setengah dari tinggi guludan, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang. Pengairan pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
4. Pemupukan susulan
Pemupukan dilakukan secara top dressing dengan N dan K tinggi, P rendah. Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.
5. Pengelolaan hama dan penyakit
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).
Panen
Panen dapat dilakukan mulai umur 8-9 bulan atau 2 – 3 bulan setelah pemindahan. Panen dilakukan dengan memotong rebung dan kemudian menimbun kembali sekeliling tanaman dengan tanah/kompos. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Pemanenan daun Asparagus (juga rebungnya), dilakukan dengan interval 1 sd. 1,5 bulan di kawasan tropis, sementara di kawasan sub tropis antara 1,5 sd. 2 bulan. Biasanya sampai dengan umur 9 bulan rebungnya masih kecil-kecil dan produksinya hanya 10 kg per hektar. Tapi apabila sudah berumur 2,5 – 4 tahun produksi sudah 50 kg per hektar. Jika panen pertama dilakukan pada umur 3 bulan setelah pemindahan, maka penen kedua pada umur 4 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan kelima dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bertanam Pare Chu Mi

Pare Chu Mi disebut juga pare Taiwan, buahnya besar berwarna putih kekuningan, kulit tidak rata tapi halus dan rasa pahitnya hampir tidak ada. Berat buahnya bisa mencaopai 1,5 kg per buah, atau tiga sampai empat kali lipat Pare biasa. Bertanam pare tidak sulit, perlu disemai lebih dulu. Cari polybg atau kantong plastic yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25 cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Masukkan biji pare masing-masing polybag 1 biji, tutup dengan tanah dan disiram setiap hari.
Lahan yang akan ditanami dicangkul dulu, agar gembur, kemudian dibuat bedengan kurang lebih 2,5 x 10 M atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Antara bedengan satu dengan yang lain diberi jarak 75 cm dengan kedalaman 30 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang-lubang calon tanaman dengan jarak 250 x 75 Cm dengan ukuran lubang 40 x 40 x 40 Cm.
Setelah lubang dibiarkan kurang lebih 3 hari, lubang diisi dengan pupuk dasar, yang terdiri dari 1 kaleng kompos atau pupuk kandang, 2 sendok makan TSP dan 1 sendok makan ZK.
Bibit yang ditanam, dipilih yang sudah berdaun 3 helai, nampak subur dan sehat,. Bibit dilepas dari plastiknya, dimasukkan dalam lubang tanam kemudian ditimbun tanah secukupnya, lalu disiram sehari 2 kali apabila tidak ada hujan.
Setelah tanaman umur 2-3 minggu perlu dibuat rambatan. Tiang rambatan ditanam dengan jarak 0,5 M di sepanjang bedengan. Antara tiang yang satu dengan tiang lainnya diberi kayu-kayu atau bambu-bambu untuk rambatan. Bambu atau kayu tadi dipasang horizontal dengan jarak 0,25 M.
Pemupukan susulan diberikan setiap 2 minggu sekali setelah tanam, sampai tanaman umur 4 bulan. Pupuk susulan terdiri dari TSP dan ZK dengan ukuran setengah dari pupuk dasar dalam setiap kali memupuk.
Perawatan selanjutnya yang penting adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan terutama membersihkan dari tanaman pengganggu, sedangkan pemangkasan dilaksanakan setelah tanaman sepanjang 3 – 4 M. Tunas-tunas yang tumbuh diatas batang sepanjang 3-4 M perlu dipangkas karena kurang produktif. Batang pokok dibiarkan tumbuh lurus ke atas, sedangkan tunas yang tumbuh ke samping diatur dirambatkan ke kiri dan kanan sehingga memenuhi bidang rambatan.
Pada umur 1,5 bulan tanaman sudah mulai berbunga, tidak lama kemudian tumbuh buah muda, saat ini kita mulai mempersiapkan kertas ata plastic untuk membungkus buah agar tidak diserang lalat buah. Pembungkus ini bagian bawah tetap terbuka untuk menjaga peredaran udara supaya tidak busuk.
Hama Pare yang sering mengganggu adalah Ulat dan Kutu daun, dan hama ini bisa ditanggulangi dengan menyeprotkan inesktisida misalnya Diazinon atau lainnya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
Mulai tanaman umur 2,5 bulan buah-buah sudah bisa dipetik sampai kurang lebih umur 6 bulan. Pemetikan dilaksanakan setiap 3-6 hari sekali, jangan sampai tua benar agar enak dijadikan sayur. Biasanya setiap batang dapat menghasilkan 10 kg buah dengan berat 0,5 – 1 kg per buah.
Apabila buah Pare akan dijadikan benih, harus dipertahankan di batang sampai tua benar, warna kulitnya sudah kuning, apabila dibelah biji-bijinya berwana kemerahan, per buah kurang lebih ada 25-45 biji. Biji-biji diambil, diangin-anginkan, dicampur dengan abu dapur kemudian disimpan dalam kaleng atau botol.