Senin, 15 November 2010

Tarian Tradisional Indonesia Pukau Warga Albania

Pertunjukan delapan tarian tradisional Indonesia pada acara "Indonesian Cultural Evening" memukau sekitar 150 warga setempat yang memenuhi ruangan Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di Ibu Kota Albania, Tirana.

Sekretaris Tiga KBRI Sofia, Aditya Timoranto, kepada koresponden Antara London, Selasa, mengatakan, tarian tradisional Indonesia yang dibawakan oleh grup tari binaan KBRI, Pesona Mawar Nusantara, tersebut diselenggarakan KBRI Sofia bekerja sama dengan Kemenbudparpora Albania.

Dalam acara itu, PMN menyuguhkan Tari Pendet, Piring, Lenggang Nyai, Nandak Ganjen, Puspita, Tak Tong Tong, Bajidor Kahot dan Saman.

Albanian National Folk Songs dan Dance Ensemble turut memeriahkan acara dengan dua tarian tradisional Albania yang diiringi musik yang dimainkan secara langsung.

Pertunjukan kesenian Indonesia yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Albania tersebut dihadiri Dubes RI, Immanuel Robert Inkiriwang, dan Ny Fely Rose Inkiriwang, Menbudparpora Albania, Ferdinand Xhaferai, Direktur Kebudayaan Kemenbudparpora, Shpresa Sulo beserta beberapa Duta Besar serta wakil dari kedutaan-kedutaan besar negara asing di Tirana.

Selain itu, juga hadir media massa setempat termasuk stasiun TV dan TV Klan, yang meliput acara tersebut, para tokoh, pelajar dan mahasiswa, serta warga masyarakat Tirana lainnya.

PM Albania, Dr. Sali Berisha, dan Ketua Parlemen Albania, Jozefina Topalli, yang sebelumnya direncanakan akan hadir berhalangan karena perayaan diberikannya Visa Free Travel oleh Uni Eropa kepada Albania yang ditunda dari dua hari sebelumnya sehingga jatuh pada saat yang bersamaan di kota Tirana.

Menteri Xhaferai dalam sambutannya menyatakan untuk pertama kalinya "hall" kementeriannya dihias begitu indah dengan dekorasi khas Indonesia.

Ditambahkan kekagumannya kepada Indonesia yang begitu kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa namun tetap bersatu dalam semboyan Unity in Diversity (Bhinneka Tunggal Ika).

Menteri Xhaferai mengharapkan negaranya dapat segera menjalin kerja sama budaya dengan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Dubes RI menyatakan penghargaan dan terima kasih kepada Menteri Xhaferai atas kerja sama dan dukungannya dalam penyelenggaraan Indonesian Cultural Evening.

Dikatakannya, ia dan Menteri Xhaferai sepakat bahwa kebudayaan dapat memainkan peran penting dalam mendekatkan rakyat di kedua negara serta mendorong peningkatan kerjasama bilateral.

Disebutkan penyelenggaraan acara tersebut dimaksudkan untuk menyajikan sebagian dari kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam kepada rakyat Albania.

Dubes RI kemudian mengundang para hadirin untuk mengheningkan cipta sejenak bagi para korban bencana alam Tsunami di Mentawai dan letusan Gunung Merapi tanggal 26 Oktober 2010.

Ditambahkan bahwa KBRI Sofia sedang menggalang dana untuk meringankan penderitaan para korban serta guna upaya rekonstruksi wilayah terkena bencana melalui kotak amal yang diadakan malam itu sedangkan para hadirin yang tidak dapat menyumbang pada malam itu dapat menyalurkan sumbangannya melalui rekening KBRI.

Hasil penggalangan dana tersebut akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia.

Dubes RI juga memanfaatkan kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini Taman Nasional Komodo memasuki tahap final pemilihan "New 7 Wonders of Nature" dan meminta kesediaan para hadirin untuk memilihnya melalui internet, website KBRI Sofia, www.indonesia.bg, telah memuat "link" untuk pemilihan tersebut.

Dubes RI memberikan kenang-kenangan berupa wayang klitik kepada Menteri Xhaferai.

Hingga lebih dari satu jam pertunjukan, hadirin menyaksikan pertunjukan dengan antusias dan memberikan aplus meriah pada akhir setiap tarian, terutama pada saat Tari Saman dibawakan PMN.

Banyak hadirin yang menyatakan kekagumannya atas keindahan tarian Indonesia yang disuguhkan Beberapa Duta Besar negara asing bahkan menyampaikan kepada Dubes RI bahwa untuk pertama kalinya pertunjukan kesenian diselenggarakan begitu indah oleh kedutaan besar di kota Tirana.

Albania terletak di sebelah barat Semenanjung Balkan. Negara di Eropa yang berpenduduk 3,2 juta jiwa dan sebagian besar beragama Islam ini beralih dari komunisme kepada demokrasi dan pasar bebas di tahun 1991. Sejak tahun 2004, KBRI Sofia di Bulgaria merangkap untuk Republik Albania dimana sebelumnya dirangkap oleh KBRI Roma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar